Cara Membaca Nomor Lokomotif
Pelat nomor lokomotif |
Sebelum mengetahui cara membaca pelat nomor lokomotif, ada baiknya kita megetahui bagian-bagian pelat nomor lokomotif itu.
Di 'kata' pertama, biasanya ditempatkan satu atau dua huruf. Jumlah huruf menyebutkan jumlah bogie atau set-set roda. Jika hurufnya hanya ada satu, maka jumlah bogienya pun hanya ada satu, dan seterusnya.
Huruf mewakili jumlah gandar atau as penggerak. Jika A berarti hanya ada satu gandar penggerak. Jika B, ada dua gandar penggerak, dan seterusnya.
Di kata kedua, terdapat dua atau tiga angka yang mewakili jenis mesin penggerak. Khusus untuk lokomotif uap, kata ini mewakili gandar pendukung. Jika angkanya 10, maka roda itu berjenis 1s tipe pertama. Jika angkanya 52, artinya roda pendukungnya berjenis 5s tipe ketiga, dan seterusya.
Untuk lokomotif Selain uap, angka ini menyebutkan jenis penggerak.
- 100 untuk lokomotif diesel mekanik
- 200 untuk lokomotif diesel elektrik
- 300 untuk lokomotif diesel hidrolik
- 400 untuk lokomotif elektrik
Di kata ketiga, terdapat angka yang mengartikan tahun pembuatan. 78 berarti lokomotif itu dibuat tahun 1978. 08 berarti lokomotif itu dibuat pada tahun 2008, dan seterusnya. Namun tidak semua lokomotif memiliki kata ketiga ini.
Di kata terakhir menunjukkan nomor serinya. Contoh : D 52 099 artinya lokomotif uap dengan 1 bogie, dimana terdapat 4 gandar penggerak, memiliki gandar pendukung bertipe 5s generasi kedua, dan bernomor seri 99.
BB 300 01 berarti lokomotif diesel hidrolik dengan 2 bogie, dimana pada setiap bogienya terdapat 2 roda penggerak, dan bernomor seri 01.
Bagaimana? mudah bukan?
0 komentar:
Posting Komentar