Lokomotif Diesel Hidrolik
Sistem transmisi hidrolik |
Secara garis besar, mesin diesel pada lokomotif hidrolik akan menggerakkan kipas hidrolik untuk mengalirkan minyak hidrolik ke turbin radial. Turbin radial inilah yang akan menggerakkan roda. Sistem ini menjadi satu kesatuan yang dinamakan Hydraulic Torque Converter.
Hydraulic torque converter pertama kali dikembangkan di Jerman dengan Maybach sebagai pembuat modelnya. Hydraulic torque converter buatan Maybach menggunakan 1 hydraulic torque converter dan 4 transmisi mekanik. Namun, hydraulic torque converter tipe pertama ini tidak sukses karena transmisi mekanik yang seringkali rusak akibat besarnya load (beban). Akibatnya, transmisi daya Maybach hanya bisa digunakan pada lokomotif dengan daya kecil.
Pabrik transmisi Voith di Jerman mencoba mengembangkan hydraulic torque converter buatan Maybach. Hasilnya, transmisi mekanik dihilangkan dan diganti dengan beberapa hydraulic torque converter. Tipe ini ternyata lebih sukses dan bisa dipakai untuk lokomotif dengan daya besar. Contohnya adalah lokomotif BB 304 buatan Fried-Krupp Jerman. Hydraulic torque converter yang dipakai adalah buatan Voith dengan tipe L720rU2. Mesin yang dipakai pun adalah mesin MTU 12V652TB11 pada tipe awal dan MTU 12V4000R41R pada BB 304 23R. Kedua mesin tersebut berkekuatan 1550 HP dan 1850 HP.
Berdasarkan tipe transmisi hidroliknya, lokomotif hidrolik dibagi tiga :
Mesin MTU 12V652TB11 |
Skema sederhana sistem Hidrostatis |
- Transmisi Hidrokinetik. transmisi ini seluruhnya menggunakan hydraulic torque converter. ada yang menggunakan beberapa hydraulic torque converter sekaligus seperti Voith, dan ada pula yang menggunakan satu hydraulic torque converter saja. Jika menggunakan beberapa hydraulic torque converter, maka hydraulic torque converter ini bekerja seperti transmisi. Contohnya pada lokomotif BB 301 yang menggunakan hydraulic torque converter Voith L630rU2 yang menggunakan 3 hydraulic torque converter. Transmisi 1 untuk kecepatan 0-45 km/jam, transmisi 2 untuk kecepatan 45-75 km/jam, dan transmisi 3 untuk kecepatan 75-120 km/jam. Jika menggunakan 1 hydraulic torque converter saja, maka transmisi tersebut dipakai dari kecepatan 0-120 km/jam, seperti pada lokomotif V200 buatan Jerman.
- Transmisi hidromekanik. transmisi ini menggunakan dua jenis transmisi: hidrolik dan mekanik. Contoh dari transmisi ini ada pada KRD MCW 301 dan MCW 302. Pada kecepatan 0-55 km/jam KRD ini menggunakan transmisi hidrolik dan pada kecepatan >55 km/jam KRD ini menggunakan transmisi mekanik. Sistem ini membuat lokomotif lebih hemat dalam penggunaan bahan bakar, karena menggerakkan pompa hidrolik saat akselerasi jauh lebih mudah ketimbang menggerakkan transmisi mekanik. Namun sistem ini kurang cocok diterapkan pada lokomotif karena transmisi mekanik cenderung lemah, tidak cocok untuk megangkut beban besar.
- Transmisi hidrostatik. Transmisi ini biasanya digunakan pada lokomotif langsir. Motor diesel akan langsung memompa minyak hidrolik untuk memutar roda.
Sumber:
- Wikipedia: Diesel Locomotive
- AS.MM, Ir. Hartono. 2012. Lokomotif dan Kereta Rel Diesel di Indonesia Edisi 3. Depok : PT. Ilalang Sakti Komunikasi.
1 komentar:
Namun keberadaannya saat ini tergerus oleh Lokomotif dengan mesin diesel Electric,seperti yang ada di Indonesia ini.
Posting Komentar