Explore the amazing world of mechanical engineering.
Established 2010


Jumat, 16 Desember 2011

Lokomotif BB10



Lokomotif BB 10 05 (Foto oleh Jayakarta)
Lokomotif BB10 adalah lokomotif mallet dengan susunan gandar 0-4-4-2T. Lokomotif ini dibuat oleh Pabrik Hartmann dan Schwartzkopff, Jerman. Lokomotif BB10 Mendapat julukan ‘Si Celana Pendek’ oleh masyarakat sekitar karena lokomotif ini adalah lokomotif dengan penutup roda yang bisa dibilang pendek. Julukan lain yang diberikan oleh Orang-orang Belanda adalah ‘Plantation Mallet’ atau lokomotif perkebunan.
Ya, memang inilah lokomotif yang sering dipakai pada masa Culture Stetsel dan Prianger Stetsel. Karena Prianger Stetsel merupakan kebijakan Belanda yang menyuruh orang-orang priangan untuk menanam kopi. Bandung memang terkenal akan tanjakannya yang gradiennya mencapai 3,8 persen. Untuk itu, pada tahun 1899 dipesanlah lokomotif BB10 oleh JSS (Java Staatspoorwegen) sebanyak 16 buah. 14 diantaranya adalah buatan Hartmann dan sisanya dibuat oleh Schwartkopff. Lokomotif ini tersebar dari Pulau Jawa hingga Pulau Sumatera.
BB10 adalah lokomotif jenis mallet yang bisa menghemat air hingga 20 persen. Lokomotif ini cocok dipakai di jalur pegunungan terjal dan dioperasikan di jalur Jakarta-Merak, Bandung-Banjar-Purwokerto, Ambarawa, Tasikmalaya, dan Aceh. Lokomotif ini disebut-sebut sebagai lokomotif paling kuat di kelasnya.
Pada tahun 1970, lokomotif ini tinggal tersisa 9 buah. Alokasinya berada di Dipo Banjar (4 lokomotif), Dipo Induk Banda Aceh (3 lokomotif), Dipo Rangkasbitung (1 lokomotif), dan Dipo Ambarawa (1 Lokomotif). Saat ini, kita bisa menikmati 1 lokomotif BB10, yaitu BB1012 di Museum Kereta Api Ambarawa.
Sumber : Album Lokomotif dan KRD (Seri 2)

0 komentar: