Explore the amazing world of mechanical engineering.
Established 2010


Senin, 24 September 2012

Lokomotif Mallet

Anatole Mallet diabadikan di perangko.
Lokomotif Mallet adalah lokomotif dengan dua bogie yang berdekatan satu sama lain, berbeda dengan lokomotif garratt yang bogienya hanya ada di kedua ujung boiler. Lokomotif mallet diciptakan oleh Anatole Mallet, seorang insinyur Swiss.
Mallet merasa uap yang dikeluarkan dari kuk silinder (cylinder cocks) terbuang percuma, padahal uap tersebut masih panas dan dapat dimanfaatkan. Maka Mallet menciptakan lokomotif mallet yang intinya adalah menggunakan kembali uap yang seharusnya dikeluarkan dari kuk silinder untuk selanjutnya menggerakkan tabung silinder di depannya. Tentu saja tekanan tabung di depan lebih rendah dari silinder belakang. Bogie di depan disebut juga Bissel Truck.
Lalu insinyur Amerika bernama W. S. Hudson menemukan bahwa suhu saluran pengirim menuju silinder depan lebih panas dari suhu silinder belakang. Ini berarti suhu di tabung depan juga lebih panas dari suhu tabung belakang. Teknologi ini dinamakan teknologi superheated.
Lalu pada tahun 1879 Mallet memperkenalkan teknologi baru pada lokomotif malletnya : Bissel truck bisa dibelokkan. Ya, dengan inovasi ini, maka bissel truck menjadi bogie ayun yang bisa berbelok ke kanan dan ke kiri. Hal ini tentu saja bisa mengurangi keausan pada flens yang dapat mengakibatkan anjloknya lokomotif.
Setelah mengalami penyempurnaan beberapa kali, maka lokomotif mallet final memiliki ciri sebagai berikut :
  1. Tabung piston bertekanan tinggi berada di bogie penggerak belakang dan merupakan penyangga utama boiler; ini menjadikan bogie penggerak belakang merupakan satu rangka dengan boiler.
  2. Tabung piston bertekanan rendah berada di bogie penggerak depan.
  3. Bissel truck (bogie penggerak depan) merupakan bogie yang dapat berbelok ke kanan dan ke kiri dengan sudut maksimal 30 derajat ke kanan dan 30 derajat ke kiri.
  4. Memiliki empat piston; dua di bogie belakang dan dua di bissel truck.
Beberapa keuntungan lokomotif mallet adalah sebagai berikut :
CC50, lokomotif mallet milik Indonesia.
  1.  Berat adhesi sangat berat. Hal ini dikarenakan bogie penggerak belakang menopang hampir 70% beban boiler.
  2. Tekanan sangat kuat, mencapai 240 psi untuk bissel truck dan 250 psi untuk bogie penggerak belakang. Ini menyebabkan sistem pipa penghubung takkan bocor
  3. Lokomotif kuat dengan ukuran yang kecil.
 Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut :
  1. Jika kuk pipa penghubung tidak dibuka sesekali, maka pipa akan meledak karena gas yang terlalu panas.
  2. Cutoff tabung piston bissel truck tidak bisa dibalik dengan tangkai reverser.
Contoh lokomotif mallet yang ada di Indonesia adalah CC50 dan BB10.

Sekian dulu artikel tentang lokomotif mallet. Minggu depan saya akan menulis artikel tentang Lokomotif Meyer.

0 komentar: